| Lorenzo (70) | Rossi (61) | Dovizioso (42) | Pedrosa (40) | Hayden (39) | De Puniet (26) | Melandri(21) |


Mar 25, 2010

Sukses Yamaha Bukan Cuma Karena Motor



Sejak era 800 cc dimulai, Yamaha mendominasi MotoGP dengan mengalahkan Honda dan Ducati. Menurut Ben Spies, keberhasilan tersebut didapat bukan semata karena pabrikan Jepang itu selalu punya motor kompetitif.

Setelah pada 2007 Casey Stoner menjadi juara dunia bersama Ducati, dua musim terakhir status tersebut diambil alih Valentino Rossi dan Yamaha. Di tahun 2009 kemarin Yamaha malah lebih dominan setelah menempatkan Jorge Lorenzo di posisi runner up.

Sukses Yamaha menjadi juara dunia konstruktor dan pembalap berpeluang kembali terjadi di 2010 ini. YZR-M1 tampil paling impresif di sepanjang sesi ujicoba musim dingin dengan Valentino Rossi, Ben Spies, Colin Edwards dan Jorge Lorenzo selalu dengan mudah masuk posisi lima besar pembalap tercepat.

Dari enam hari ujicoba musim dingin yang digelar, cuma satu di mana Yamaha gagal menempatkan pembalapnya sebagai yang tercepat. Hebatnya lagi, di sepanjang sesi ujicoba tersebut pembalap-pembalap Yamaha tak pernah keluar dari posisi 10 besar.

Keberhasilan Yamaha mendominasi MotoGP di dua musim terakhir bukan semata karena mereka memiliki motor-motor yang kompetitif. Disebut Ben Spies, hal lain yang membuat tim tersebut berjaya adalah keberadaan orang-orang hebat di dalamnya.

"Setiap tim punya masanya sendiri-sendiri. Honda sudah memiliki waktunya dan Ducati juga sangat baik melihat apa yang secara spesial diberikan Casey Stoner pada mereka. "Saya pikir Yamaha sedang melakukan pekerjaan yang bagus saat ini dan pembalap-pembalapnya selalu tampil maksimal saat ini ," ungkap Spies di MCN.

Keunggulan lain Yamaha jelas ada pada pembalap-pembalapnya. Meski belum mampu menundukkan Rossi, dengan dua gelar juara dunia 250 cc Lorenzo diyakini akan bisa menjadi juara dunia dalam beberapa musim ke depan.

Spies, yang akan membela Yamaha Tech 3, juga menyanjung kerja anggota tim yang lain yang dianggapnya punya kontribusi besar terhadap sukses yang didapat.

"Dari sisi talenta Anda melihat sekelompok pembalap hebat di sana, jadi itu bukan sekadar motornya. Dengan tim seperti itu, pembalap dan insinyur dalam satu paket, mereka bisa tampil bagus di semua trek," tutup mantan juara Superbike itu.


Share and Bookmark:

0 comments: