| Lorenzo (70) | Rossi (61) | Dovizioso (42) | Pedrosa (40) | Hayden (39) | De Puniet (26) | Melandri(21) |


Oct 26, 2009

Valentino Rossi dan MotoGP


Rossi kini tercatat sudah tujuh kali hadi juara dunia kelas 500cc/MotoGP. Jika ditotal sejak memulai karir di kelas 125cc, maka gelar juara yang sudah dimiliki berjumlah sembilan.

Soal jumlah gelar juara dunia di kelas paling bergengsi, Rossi masih kalah atas seniornya Giacomo Agostini. Rider Italia yang kini sudah berusia itu 67 tahun itu tercatat delapan kali berdiri di puncak dunia.

Namun dalam beberapa hal Rossi juga mampu mengalahkan Agostini dan banyak nama besar lainnya. Berikut posisi Valentino Rossi dalam sejarah balapan MotoGP yang sudah dimulai sejak tahun 1949.

Gelar Juara Dunia - 500cc/MotoGP:
1. Giacomo Agostini (ITA) 8
2. Valentino Rossi (ITA) 7
3. Mick Doohan (AUS) 5

Menang Balapan - 500cc/MotoGP:
1. Valentino Rossi (ITA) 77
2. Giacomo Agostini (ITA) 68
3. Mick Doohan (AUS) 54

Pole position - 500cc/MotoGP:
1. Mick Doohan (AUS) 58
2. Valentino Rossi (ITA) 48
3. Kevin Schwantz (USA) 29

Podium - 500cc/MotoGP:
1. Valentino Rossi (ITA) 127
2. Mick Doohan (AUS) 95
3. Giacomo Agostini (ITA) 88

Fastest lap - 500cc/MotoGP:
1. Giacomo Agostini (ITA) 69
2. Valentino Rossi (ITA) 63
3. Mick Doohan (AUS) 46


Kategori Seluruh Kelas:

Gelar Juara Dunia - semua kelas:
1. Giacomo Agostini (ITA) 15
2. Angel Nieto (SPA) 13
=3. Mike Hailwood (GBR) 9
=3. Carlo Ubbiali (ITA) 9
=3. Valentino Rossi (ITA) 9

Menang Balapan - semua kelas:
1. Giacomo Agostini (ITA) 122
2. Valentino Rossi (ITA) 103
3. Angel Nieto (SPA) 90

Pole position - semua kelas:
=1. Mick Doohan (AUS) 58
=1. Valentino Rossi (ITA) 58
3. Max Biaggi (ITA) 56

Podium - semua kelas:
1. Valentino Rossi (ITA) 163
2. Giacomo Agostini (ITA) 159
3. Angel Nieto (SPA) 139

Fastest lap - semua kelas:
1. Giacomo Agostini (ITA) 117
2. Valentino Rossi (ITA) 83
3. Angel Nieto (SPA) 81


Share and Bookmark:

Oct 19, 2009

Rossi di ambang Juara Dunia 2009

Kecuali ada keajaiban terjadi, Valentino Rossi tak terelakkan untuk mempertahankan titel juara dunianya. Unggul 38 poin dengan dua balapan sisa, The Doctor cuma butuh finis keempat di Sepang pekan depan.

Pasca MotoGP Portugal dua pekan lalu, persaingan meraih gelar juara dunia sepertinya akan berjalan sangat sengit. Sukses Jorge Lorenzo menjadi yang tercepat di Estoril dan Rossi yang tercecer di urutan keempat membuat kedua pembalap hanya terpaut 18 angka.

Dengan tiga balapan tersisa setelahnya, Lorenzo masih punya peluang besar mendongkel seniornya sebagai pemilik gelar terbaik di dunia. Pemuda Spanyol itu dianggap bisa dan layak melakukannya karena mampu memberi perlawanan ekstra sengit di sepanjang musim.

Namun harapan tersebut menguap hilang hanya beberapa meter dari garis start MotoGP Australia. Cuma dapat posisi start keempat Lorenzo sepertinya sangat ngotot untuk bisa berada di posisi depan selepas tikungan pertama.

Namun justru bencana yang kemudian mendatangi rookie terbaik tahun lalu itu. Tak mampu mengendalikan motornya, Lorenzo justru menyudul pantat Ducati tunggangan Nicky Hayden. Awalnya dia terlihat bisa mengendalikan situasi, namun saat lintasan mulai berbelok ke kanan Lorenzo tak kuasa menggendalikan motornya. Dia terseret beberapa puluh meter dan terguling beberapa kali sebelum akhinya mendarat dengan kasar di gravel.

Petaka buat Lorenzo tak berhenti sampai di situ karena Rossi kemudian berhasil menyelesaikan balapan dengan tambahan 20 poin, setelah finis di posisi dua di belakang Casey Stoner. Sadar musuh besarnya sudah terjatuh, Rossi terlihat bermain aman, meski dia sempat berusaha memberi tekanan serius buat sang jagoan tuan rumah.

Dengan tinggal seri Malaysia dan Valencia tersisa di musim ini, Rossi unggul 38 poin atas Lorenzo. Kans The Doctor untuk mempertahankan gelar, sekaligus menambah jumlah titel juara kelas MotoGP menjadi tujuh kini terbuka lebar.

Dengan kondisi seperti itu Rossi tinggal butuh 13 poin lagi (finis di urutan empat) untuk bisa kembali jadi raja. Dengan jumlah poin 283, rider keriting asal Italia itu dipastikan tak akan terkejar oleh Lorenzo, maksimal poin yang bisa dikumpulkan pemuda Spanyol itu adalah 282 jika sukses memenangi dua seri tersisa.

Melihat performa Rossi sepanjang musim ini, finis di posisi empat jelas bukan perkara sulit. Dari 15 seri yang sudah dilangsungkan, Rossi tercatat cuma dua kali gagal finis di empat besar yakni di Prancis (posisi 16), Inggris (5). Sementara Indiapolis menjadi satu-satunya tempat di mana dia gagal menyelesaikan race.

Kans Rossi memastikan berakhirnya perebutan titel juara dunia di Malaysia sangat besar mengingat musim lalu dialah penjejak podium tertinggi setelah memenangi duel dengan Dani Pedrosa dan Andrea Dovizioso. Lorenzo? Tahun lalu dia gagal finis setelah dapat kecelakaan di lap 12.

Jadi, rasanya cuma keajaiban yang bisa menghentikan Rossi dari meraih titel juara dunianya yang ke-9 sejak memulai karir di kelas 125 cc pada pertengahan 1990-an silam


Share and Bookmark:

Titel Juara kelas 125cc untuk Julian Simon





Jika di kelas MotoGP dan 250cc, pemilik titel juara dunia belum dapat dipastikan. Lain halnya di kelas 125cc, di mana pembalap Spanyol asal tim Aprilia, Julian Simon, menjadi yang terbaik di musim ini.

Dalam balapan seri ke-14 yang digelar di sirkuit Phillip Island, Australia, Minggu (18/10/2009) siang WIB, Simon dengan gemilang mengakhiri balapan 125cc musim ini dengan finis di podium teratas.

Kemenangan ini diraih Simon dengan dramatis karena hingga lap terakhir, ia masih berada di belakang Bradley Smith yang juga rivalnya dalam perebutan gelar juara. Namun, di saat akhir ia pun berhasil menyalip rider asal Inggris itu untuk mengunci gelar tahun ini.

Dengan hasil itu, Simon yang berada di puncak klasemen pembalap 125cc dengan 239 poin di mana tersisa dua seri lagi, tak bisa dikejar oleh Smith, yang setim dengan Simon di Bancaja Aspar Aprilia, yang kini memiliki 183,5 poin.

Simon pun serta merta merasa bahagia dengan raihan titel juara dunia ini. Ia mengatakan hasil ini merupakan sebuah berkah bagi dirinya di mana musim lalu saat membela KTM di kelas 250cc, dirinya sama sekali tidak pernah menempati podium. Musim ini pun ia memutuskan untuk kembali ke 125cc dan terbayar lunas dengan sebuah gelar juara.

"Aku sangat gembira sekali. Di lap terakhir aku berusaha dan aku menang. Tahun lalu di sini (Phillip Island), aku menandatangani kontrak untuk kembali ke 125cc. Jadi aku sangat bahagia dapat memenangi kejuaraan kali ini," tukas pembalap berusia 22 tahun usai lomba kepada Reuters.

"Ini tahun yang lucu bagi ku. Tim ini seperti keluarga saja. Dukungan yang baik dari sponsor. Sangat berbeda aku pikir dari musim lalu," pungkasnya.


Share and Bookmark:

Stoner hatrick di Phillip Island




Casey Stoner memenangi duel klasik dengan Valentino Rossi untuk meraih hat-trick juara MotoGP Australia. Finis kedua, Valentino Rossi kini di ambang juara karena Jorge Lorenzo mengalami celaka.

Inilah kemenangan ketiga secara beruntun Stoner di kandangnya sendiri setelah dia juga berhasil menjejak podium tertinggi di tahun 2007 dan 2008. Tambahan 25 poin dari race di Phillip Island membuat Stoner menggusur Dani Pedrosa di urutan tiga klasemen pembalap dengan nilai 195.

Kemenangan di MotoGP Australia menyudahi penantian Casey Stoner untuk bisa kembali jadi juara. Tapi yang terbaik dari hasil di Phillip Island bukan podium pertama, tapi kesehatannya yang jauh membaik.

Kali terakhir Stoner memetik kemenangan adalah di MotoGP Italia pada akhir Mei lalu. Setelah itu pemuda Australia itu lebih sering tercecer dari dua seteru utamanya, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.

Titik terendahnya adalah saat dia terpaksa absen tiga balapan karena sakit misterius yang menimpanya. Tapi Stoner kemudian membuktikan kalau kini dia siap bertarung lagi di papan atas dengan kondisi fisik yang jauh lebih baik. Setelah jadi runner up pada balapan comeback-nya, beberapa jam lalu dia jadi juara di kandang sendiri.

"Saya sungguh bahagia karena secara fisik saya bisa melakukan hal yang sama sejak start hingga finis. Saya sanggat puas dengan bagaimana semuanya bekerja, terutama kondisi tubuh saya. Saya menikmati setiap lap yang ada di sini," ungkap Stoner usai balapan seperti diberitakan Autosport.

Dilanjutkan jagoan Ducati itu, kemenangan di Phillip Island sudah bisa dia prediksikan sebelumnya lantaran sukses besar yang diraih di MotoGP Portugal. Peluang tersebut makin lebar terlihat karena Lorenzo mengalami kecelakaan dan harus out di tikungan pertama.

"Comeback di Portugal memberi kami hasil yang bagus. Saat itu Jorge sangat cepat, tapi kami juga punya kecepatan untuk memenangi balapan. Saya sungguh bangga dengan tim sehingga kami bisa kembali dengan cepat (dalam persaingan). Setelah pemanasan di Portugal, balapan ini merupakan cerita lanjutannya."

"Kami kesulitan di sepanjang akhir pekan ini terkait daya grip belakang. Kami berusaha membuat motor sedikit berbelok saat di tikungan, tapi saya pikir semua orang mengalami masalah yang sama. Kami melakukan terbaik yang bisa kami lakukan dalam balapan. Motor ini bekerja dengan sangat baik," pungkas rider 24 tahun itu.


Share and Bookmark:

Oct 2, 2009

Ducati Pastikan Stoner Tampil di Estoril

Ducati mengonfirmasikan bahwa Casey Stoner akan tampil di GP Portugal. Namun Ducati tidak memberikan target tinggi untuk pembalap Australia ini saat kembali ke sirkuit.

Stoner telah absen di tiga balapan terakhir setelah mengalami sakit misterius. Meski demikian sempat muncul keraguan kalau pembalap berusia 23 tahun ini tidak bisa tampil.

Namun Ducati membantah kabar tersebut dan tak meragukan kondisi Stoner. Hari ini tim Ducati mengkonfirmasikan bahwa Stoner akan tampil di Estoril akhir pekan nanti.

"Kami sangat senang Casey telah kembali bersama kami. Kami tak pernah meragukan bahwa dia akan kembali bersama kami di Estoril," kata Bos Tim Ducati Livio Suppo seperti dilansir Auto Sport.

"Kami juga tahu dia belum 100 persen fit dan kami hanya berharap di empat balapan terakhir dia dapat membangun ketangguhan dan bekerja dengan Nicky untuk membantu Filippo mengembangkan motor," harap Suppo.

Kini Suppo pun berharap rekan Stoner, Nicky Hayden juga bisa meraih hasil lebih baik. "Musim ini dia semakin baik dan saya yakin dia akan mempertahankan hal itu di pekan ini," pungkas bos Ducati ini.

Comeback Stoner sulitkan Hayden

Akhir pekan ini akan jadi arena kembalinya Casey Stoner menunggangi Desmodici GP9. Kembalinya si rider Australia itu niscaya akan bikin sulit rekanya setimnya, Nicky Hayden.

Terakhir kali Stoner membalap adalah saat GP Inggris 26 Juli lalu. Setelah itu, ia didera penyakit misterius yang bikin ia absen di tiga seri berikutnya. Kini setelah didera isu kalau ia terancam tak bisa membalap lagi, Ducati, memastikan kalau juara dunia MotoGP 2007 itu akan turun di seri GP Portugal.

Kembalinya Stoner adalah kabar gembira bagi pabrikan asal Italia itu. Sebab ditinggal sementara oleh Stoner, performa Hayden dan Mika Kalilo tidaklah secermelang pria 24 tahun itu.

Dalam tiga seri terakhir, Ducati hanya mampu menempatkan Hayden di podium ketiga saat GP Amerika lalu, dan itu membuat mereka tercecer urutan ketiga klasemen konstruktor dengan 191 poin, di bawah Yamaha dan Honda, dengan 305 dan 202 poin.

Namun, Hayden sepertinya setengah tak gembira menyambut hadirnya Stoner. Meski ia menilai Stoner bisa membuat Ducati kembali bisa bersaing dengan dua rivalnya tersebut, namun secara pribadi adanya Stoner membuat The Kentucky Kid itu akan sulit menuai hasil baik di balapan nanti.

"Kami akan kedatangan kembali Casey, di mana itu sangat baik bagi tim dan juga balapan ini sendiri. Saya yakin ia akan secepat biasanya. Akan sulit bagi saya untuk menempati posisi terdepan atau pun meraih podium," ujar Hayden yang dikutip Crash.

Hayden yang belum bisa menampilkan performa terbaiknnya usai menjuarai MotoGP tiga tahun lalu, kini hanya berada di posisi ke-14 dengan 73 poin. Di GP San Marino lalu pun ia tidak finis.

"Saya sangat antusias sekali menyambut Portugal. Kami kesana dengan pikiran positif usai menemukan kembali kecepatan kami di beberap balapan sebelumnnya. Tidak ada yang spesial di trek tersebut, namun saya menyukainya," pungkas pembalap usia 28 tahun itu


Share and Bookmark: